Masa lalu adalah kenangan
Masa yang akan datang adalah Impian
Sekarang adalah ....

Kamis, 25 Agustus 2011

Bulan,...

Pada bulan purnama, sinarnya yang indah itu, aku mempunyai kenangan indah sekaligus sedih.
 
Waktu itu, hari sabtu, tepatnya pas malam minggu,
Malam itu, aku pergi melakukan kegiatan rutin seperti biasanya. Namun, ketika aku sampai di tempat tujuan aku memperhatikan sekeliling. Aku merasakan ada yang berbeda. Akupun berfikir saat itu, apa ya?

Setelah lama di tempat itu, akupun menyadari ada sesuatu yang hilang... Awan dan anginku. Dia tidak ada! Akupun lansung bertanya kepada sekitar... 'Kemana dia?' Lalu, serumpun rumput menjawab, 'dia akan berhembus ke ufuk timur' Aku sontak terkejut, 'benarkah itu?' Sang rumput kembali menjawab, 'ya!'. Aku terkejut 'Apa?' .
Aku tak tahu bagaimana mukaku waktu itu, kalaulah ada cermin untuk memandangnya akupun tak sanggup membuka mata.
Aku menangis.

Aku berlari sepanjang jalan yang disinari emas oleh rembulan purnama. 'Bulan, dia akan berhembus, dia akan pergi... Bagaimana ini? Janjiku belum aku tepati, diapun belum. Ahh, bukan itu masalahnya... 
Bagaimana desauan ini, bagaimana deburan ini?' Aku berteriak dalam hati sambil memandang suram purnama.
 
Kemudian, sang Purnama tersenyum padaku, seakan ia memberi suatu jawaban untukku. Aku ikut tersenyum meski berlinang air mata, mengerti akan maksud sang Purnama.

'Meski dia telah berhembus ke ufuk timur, meski dia telah pergi, Ingatlah... awan akan selalu membentuk wajahnya, angin akan selalu mendesaukan namanya. Dan juga... Aku akan selalu menyinarimu mengingatkannya padamu saat itu.'

Purnama berpendar kian suram. Dia bersinar putih keemasan. Membuatku luluh, terbawa melayang.
 
Aku takkan melupakanmu.

2 komentar:

tinggalin komen...